Opportunity Cost: Pengertian, Contoh dan Cara Menghitungnya

Opportunity cost mengacu pada biaya yang muncul akibat hilangnya peluang keuntungan dari sebuah investasi akibat memilih investasi yang lain. Hal ini kerap terjadi ketika kita dihadapkan pada dua atau lebih pilihan investasi tetapi hanya bisa memilih salah satunya sehingga harus meninggalkan pilihan yang lain.

Contoh kecilnya adalah ketika kita hanya memiliki uang 200 ribu, lalu dihadapkan pada pilihan untuk membeli sepatu atau mendaftar les bahasa Inggris. Jika kita memilih untuk membeli sepatu, maka di saat yang sama kita harus menanggung biaya peluang tidak bisa ikut les bahasa inggris.

Apa Itu Opportunity Cost?

Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa opportunity cost adalah biaya yang harus ditanggung akibat memilih salah satu dari beberapa pilihan ekonomi yang ada. Pilihan ekonomi yang tidak dipilih secara otomatis akan menjadi biaya peluang akibat keterbatasan sumber daya ekonomi yang kita miliki.

Dalam menentukan pilihan mana yang harus diambil, tentu kita harus menimbang nilai keuntungan dan nilai kerugian dari masing-masing pilihan. Pilihan yang menawarkan nilai keuntungan lebih besar daripada nilai kerugiannya tentu akan lebih layak untuk dipilih.

Tidak hanya sebatas pilihan ekonomi saja, keputusan seseorang akan sesuatu juga bisa menjadi opportunity cost. Seperti keputusan Cristiano Ronaldo menjadi atlet sepakbola tentu akan menimbulkan biaya peluang karena meninggalkan pilihan profesi yang lain. 

Hanya saja, keputusannya menjadi atlet sepak bola mungkin memberikan nilai keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan pilihan lain yang ia lewatkan. Dari penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

  • Opportunity cost akan muncul ketika kita meninggalkan pilihan yang mungkin dilakukan.
  • Cost tersebut muncul akibat adanya keterbatasan sumber daya ekonomi yang kita miliki atau terjadinya kelangkaan.
  • Dalam menentukan pilihan, sebaiknya mempertimbangkan nilai keuntungan dan nilai kerugian dari masing-masing opsi.
Baca Juga  Analisis Investasi : Pengertian & Cara Analisis Kelayakan Investasi!

Contoh Opportunity Cost

Opportunity cost dalam dunia bisnis dan juga investasi sangat sering ditemukan karena sifatnya yang penuh dengan pertimbangan dalam setiap pengambilan keputusannya. Oleh karena itu, menghitung biaya peluang untuk menentukan mana opsi yang terbaik sangatlah penting di sini.

1. Memilih Antara Ekspansi Bisnis atau Berinvestasi Saham

Sebagai contoh, perusahaan A berencana untuk melakukan ekspansi bisnis dari meminjam dana sebesar 1 miliar rupiah dengan tingkat bunga yang cukup kecil sekitar 0,75%. Saat melakukan pinjaman dana usaha, tentu akan ada pembayaran pinjaman ke depannya.

Dari pinjaman ini, bisa saja perusahaan A menggunakannya untuk berinvestasi saham di pasar modal. Karena itu, perlu dihitung biaya peluang yang dihasilkan dari melakukan ekspansi bisnis atau berinvestasi saham. Manakah dari kedua opsi tersebut yang memberikan keuntungan lebih besar bagi perusahaan.

Misalkan perusahaan A memutuskan untuk berinvestasi di saham dan kehilangan peluang untuk menambah peralatan dan meningkatkan produksi. Jika sampai investasi tersebut berkurang nilainya, tentu akan ada opportunity cost yang cukup besar yang harus mereka tanggung.

Untuk itu, perlu dilakukan perhitungan biaya peluang dari setiap pilihan investasi yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan begitu, perusahaan bisa memaksimalkan peluang yang ada tanpa perlu menanggung biaya kerugian yang lebih besar.

Baca Juga : Crowdfunding Adalah : Pengertian, Jenis dan Cara Kerjanya

2. Menambah Kapasitas Produksi atau Menambah Anggaran Marketing

Keputusan bisnis seringkali perlu dilakukan saat bisnis sedang tumbuh dengan cepat. Salah satu opsi yang bisa dipilih adalah dengan meningkatkan kapasitas produksi atau menambah anggaran marketing. Jika perusahaan hanya bisa memilih salah satu dari dua opsi tersebut, tentu biaya peluang harus dihitung.

Di antara kedua opsi tersebut, manakah pilihan yang memberikan keuntungan lebih besar daripada kerugian yang muncul akibat meninggalkan opsi yang lain. Jika memutuskan untuk menambah anggaran marketing, apakah jumlah produk sudah siapa untuk menerima pesanan yang lebih besar?

Baca Juga  Airy Tutup, Apa yang Harus Dilakukan?

Sebaliknya, jika kapasitas produksi sudah semakin banyak, apakah permintaan pasar bisa menghabiskan produk-produk tersebut? Pertimbangan-pertimbangan seperti ini harus dipikirkan dengan matang agar nantinya perusahaan bisa lebih bijak dalam mengeluarkan pembiayaan atas suatu investasi. 

3. Memilih Investasi A atau Investasi B

Perusahaan X memiliki dana sebesar 500 juta dan memiliki opsi untuk berinvestasi di dua instrumen yang berbeda. Investasi pertama memiliki nilai pengembalian sebesar 4% dari total investasi, sedangkan investasi kedua memiliki nilai pengembalian sebesar 5% dari total investasi.

Jika perusahaan X memilih untuk berinvestasi pada opsi kedua, maka selisih 1% nilai pengembalian tersebut merupakan opportunity cost yang harus ditanggung oleh perusahaan X dari memilih keputusan ini.

Baca Juga : Investasi Saham : Apa Itu Investasi Saham dan Cara Investasi Saham Bagi Pemula

Cara Menghitung Opportunity Cost

Agar menghasilkan keputusan investasi yang tepat, maka biaya peluang dari masing-masing opsi harus dihitung dengan detail. Dengan begitu, nilai keuntungan ataupun nilai kerugian yang didapat bisa dihitung dan dibandingkan sehingga  opsi mana yang lebih baik bisa segera diputuskan.

Jika dirumuskan, maka biaya peluang memiliki rumus sebagai berikut:

Opportunity Cost = Keuntungan Investasi yang Dipilih – Keuntungan Investasi yang Ditinggalkan

Contoh Opportunity Cost atau Biaya Peluang

David dan karyawannya memutuskan untuk mengecat sendiri restorannya dan menutupnya selama 2 hari. Penutupan tersebut akan menghilangkan peluang pendapatan hingga Rp 1.400.000. Selain itu, mereka juga membutuhkan biaya cat dan perlengkapannya sebesar Rp 200.000.

Dengan begitu, David dan karyawannya mengeluarkan total biaya Rp 1.600.000 untuk mengecat restorannya. Sementara itu, ada peluang untuk menggunakan jasa tukang cat yang mematok harga Rp 1.300.000 termasuk peralatan dan biaya penggunaan jasanya.

Dari contoh tersebut, bisa disimpulkan jika David memiliki opportunity cost sebesar Rp 300.000 yang mana terjadi kerugian dari keputusannya tersebut. Seharusnya David memilih menggunakan jasa tukang cat dibanding harus mengecat restorannya sendiri.

Baca Juga  Pasiva Adalah: Pengertian, Rumus, dan Contohnya!

Baca Juga : Pengertian Passive Income dan Cara Mudah Mendapatkannya

Subscribe Sekarang

Dapatkan beragam artikel tutorial, insight, tips menarik seputar bisnis dan investasi langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!

 

Manfaat Menghitung Opportunity Cost

Dar beberapa pembahasan di atas, tentu bisa kita simpulkan bahwa menghitung biaya peluang sangatlah penting, terutama untuk menghasilkan keputusan-keputusan yang tepat sehingga kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang sebetulnya tidak perlu.

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari menghitung biaya peluang dari setiap pilihan yang diambil:

  • Memudahkan seseorang dalam menentukan pilihan investasi yang memberikan keuntungan yang lebih besar.
  • Mengurangi risiko yang ditimbulkan dari setiap keputusan yang diambil.
  • Menghemat pengeluaran perusahaan karena keputusan yang diambil tepat.
  • Menghitung besarnya modal yang dibutuhkan karena perhitungan biaya modal dapat memprediksi besaran modalnya.

Baca Juga : Pengertian Manajemen Keuangan Lengkap Beserta Fungsi dan Konsepnya

Belajar Investasi dari Pakarnya

Keputusan investasi yang tepat akan membawa seseorang atau perusahaan menuju kesuksesan di masa mendatang. Salah satu jenis investasi yang cukup menguntungkan tetapi dengan tingkat risiko yang rendah adalah investasi di bidang properti karena nilainya yang terus bertambah setiap tahunnya.

Untuk bisa menguasai beragam ilmu tentang investasi properti, situs pipohargiyanto.com merupakan tempat terbaik untuk mempelajarinya. Di samping itu, situs tersebut juga menyediakan mini workshop yang bisa diikuti oleh siapa saja dan berkesempatan untuk menjadi ahli properti hanya dalam beberapa hari.

Setelah menyimak pembahasan tentang opportunity cost di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa keputusan investasi yang kita ambil terkadang memiliki risiko kerugian yang cukup besar sehingga dibutuhkan perhitungan yang matang agar setiap keputusan tersebut justru menghasilkan keuntungan.

Baca Juga : Macam-Macam Investasi Terbaik Untuk Pemula Menguntungkan

Share artikel ini apabila bermanfaat

Ingin dapat update terbaru dari saya? Masukan email Anda, saya akan update informasi terbaru ke email Anda secara berkala

Dapatkan Buku Properti Ko. Mo. Do.!

Anda bisa dapatkan di: