Macam-Macam Kriteria Investasi dan Rumus Menghitungnya (Lengkap!)

Belakangan ini tren investasi terus meroket ke permukaan publik. Ada begitu banyak kriteria investasi yang menarik untuk diketahui. Khususnya bagi yang ingin ikut terjun ke dalam tren investasi untuk mendatangkan banyak profit.

Investasi sendiri dapat didefinisikan sebagai kegiatan menanam modal baik langsung atau tidak dengan harapan suatu saat nanti si pemilik modal bisa mendapatkan sejumlah keuntungan melalui hasil penanaman modal tersebut. 

Memahami Pengertian Investasi 

Investasi adalah penempatan suatu modal baik yang maupun aset berharga lainnya ke dalam suatu benda, lembaga maupun pihak tertentu dengan harapan bahwa si pemilik modal bisa memperoleh keuntungan. Karena adanya harapan keuntungan, maka istilah investasi sering dianggap sebagai tanam modal. 

Kegiatan investasi sebetulnya bukan kegiatan yang simpel. Alih-alih demikian justru merupakan usaha yang cukup kompleks dan terdiri dari dua macam yakni investasi aktiva riil dan finansial. Investasi aktiva riil lebih mengacu kepada investasi yang terlihat maupun tidak terlihat.

Misalnya, investasi tanah, properti, logam mulia dan sebagainya. Kemudian, investasi aktiva finansial dilakukan oleh pihak investor dalam wujud sekuritas. Sebagai contoh yang paling umum saat ini dilakukan adalah deposito dan saham. 

Macam-Macam Tujuan Investasi 

Bukan hanya kriteria investasi saja yang beragam, namun sama halnya dengan tujuan investasi. Singkatnya, investasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan sejumlah keuntungan tertentu. Namun, jika diuraikan maka ada sejumlah tujuan dari investasi. 

  1. Untuk memperoleh penghasilan atau pendapatan tetap.
  2. Guna memperoleh kehidupan yang jauh lebih layak serta stabil untuk waktu yang akan datang.
  3. Mengurangi tekanan inflasi.
  4. Untuk berpartisipasi dalam pembangunan negara dengan baik.
  5. Menjaga hubungan baik antar perusahaan kedepannya.
  6. Membentuk sekaligus mengontrol dana untuk kepentingan khusus seperti kepentingan ekspansi maupun sosial.
  7. Memperoleh jaminan dalam suatu bisnis.
  8. Mengembangkan usaha dengan sebaik-baiknya. 
  9. Menjadi tabungan jangka panjang yang menjanjikan. 
  10. Mengamankan dana secara tepat dan bijak. 
Baca Juga  3+ Daftar Produk Properti dan Contohnya (Lengkap!)

Baca Juga : Tujuan Investasi yang Tepat dan Cara Menentukannya agar Tidak Salah Arah

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi bagi Negara 

Untuk waktu tertentu terdapat krisis ekonomi yang dapat menyebabkan penurunan minat investasi. Hal-hal tersebut tidak terlepas dari adanya pengaruh dari sejumlah faktor tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi investasi bagi suatu negara diantaranya:

1. Suku Bunga 

Suku bunga merupakan faktor yang sangat mempengaruhi investasi. Bahkan tidak dapat dipungkiri lagi bahwa faktor ini yang patut disoroti ketika berinvestasi. Kian tinggi suku bunga pinjaman maka kian tinggi pula biaya investasi. 

2. Pengaruh Nilai Tukar 

Pengaruh nilai tukar juga begitu disoroti sebagai faktor yang mempengaruhi investasi. Pengaruh kurs tersebut sangat berdampak pada dua saluran yaitu sisi permintaan serta sisi penawaran domestik. Dalam hal ini sebelum memulai investasi pastikan untuk rajin mengecek kurs terbaru. 

Baca Juga : Investasi Langsung dan Tak Langsung, Mana yang Terbaik dan Menguntungkan?

3. Tingkat Inflasi 

Selanjutnya, ada tingkat inflasi yang juga berpengaruh. Inflasi merupakan kondisi dimana harga barang mengalami kenaikan secara kontinyu atau terjadinya penurunan nilai uang dalam negeri. Inflasi bisa memberikan pengaruh negatif kepada investasi. 

4. Stabilitas Politik dan Keamanan Negara 

Apabila suatu negara mengalami kondisi keamanan yang terjaga, maka investor menjadi jauh lebih banyak menaruh minat untuk berinvestasi. Ini juga berlaku sebaliknya. Jika suatu negara mengalami kondisi politik yang kacau maupun keamanannya terganggu, maka ini bisa berdampak buruk bagi investasi. 

5. Pendapatan Perkapita Negara 

Terakhir, pendapatan perkapita suatu negara. Pendapatan ini adalah cerminan dari daya beli masyarakat di suatu wilayah. Kian tinggi daya beli masyarakat, maka kian menarik pula wilayah tersebut untuk berinvestasi. 

Baca Juga : 4 Rekomendasi Investasi Aman Terpercaya dan Menguntungkan

Subscribe Sekarang

Dapatkan beragam artikel tutorial, insight, tips menarik seputar bisnis dan investasi langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!

 

Baca Juga  Memiliki Passive Income Dengan Investasi Minimarket Waralaba 

Macam-Macam Kriteria Investasi 

Investasi merupakan aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber dana untuk mengadakan barang modal sekarang dan di masa yang akan datang. Investasi mempunyai beberapa kriteria yang diantaranya:

1. Payback Period

Payback period merupakan salah satu kriteria investasi yang dapat didefinisikan sebagai waktu untuk investasi bisa dikembalikan maupun waktu untuk investasi bisa mencapai titik impas. Kriteria ini juga seringkali disebut sebagai periode pulang pokok. 

Apabila waktu yang dibutuhkan semakin pendek, maka proposal investasi dianggap kian membaik. Biasanya perhitungan payback akan menggunakan rumus berikut. 

Payback Period : Besaran Nilai Investasi Kas Masuk Bersih x 1 Tahun 

Berdasarkan rumus tersebut diketahui bahwa semakin cepat kemampuan proyek untuk mengembalikan biaya yang sudah dikeluarkan untuk investasi, maka proyek tersebut akan semakin baik dalam bentuk satuan waktu. 

2. Gross Benefit Cost Ratio 

B/C Ratio atau gross benefit cost ratio akan mengukur manakah yang jauh lebih besar antara biaya yang dikeluarkan atau hasil yang didapatkan. Biaya yang dikeluarkan nantinya akan dinotasikan sebagai cost (C). 

Jika nilai B/C < 1 maka B > C. Ini artinya nilai output yang dihasilkan akan jauh lebih kecil dibandingan dengan biaya yang dikeluarkan. Hal ini juga berlaku sebaliknya. Untuk perhitungan B/C juga memiliki rumus yang cukup lengkap. 

Gross B/C = t=0tPV (B)t=0tPV (C)

Apabila gross B/C > 1, maka proyek layak untuk dilanjutkan dan dilaksanakan dengan baik. Namun, jika gross B/C < 1, maka proyek tersebut tidak layak untuk dilanjutkan. Bahkan hanya sekedar dimulai untuk dilaksanakan saja. 

3. Net Prensent Value (NPV) 

Kriteria invetasi berikutnya adalah NPV. Jika payback period maupun gross B/C bisa dihitung menggunakan nominal, namun bisa saja nominal tersebut menyesatkan. Sebab, tidak memperhitungkan nilai waktu uang.

Jika menggunakan kriteria ini, maka bisa langsung menghitung selisih nilai sekarang dengan besaran biaya total dengan penerimaan total bersih. Untuk menemukan NPV, maka bisa menggunakan rumus sederhana berikut.

NPV : t=0t=nBt– Ctl+it

Jika NPV > 0, maka proyek tersebut layak untuk dijalankan. Namun, jika NPV yang diperoleh justru negatif atau NPV < 0, maka sudah jelas bahwa tidak layak untuk dijalankan. Bahkan untuk sekedar dimulai saja sekalipun. 

Baca Juga  Apa Itu Komersial : Properti Komersial & Tipsnya (Lengkap!)

4. Internal Rate of Return (IRR)

Ini adalah salah satu kriteria investasi yang didefinisikan sebagai tingkat pengembalian internal dari kemampuan suatu proyek untuk menghasilkan return. IRR adalah tingkat diskon rate yang membuat NPV suatu proyek sama dengan 0.

Tujuan dari perhitungan IRR tentu saja untuk dapat mengetahui berapa persentase keuntungan yang diperoleh dari proyek tertentu. Di samping itu, IRR juga bisa dijadikan sebagai alat ukur dari kemampuan suatu proyek untuk mengembalikan bunga pinjaman. Rumus IRR, diantaranya:

IRR = I1 + NPV(+)NPV(+)NPV(-) (I2I1)

Berdasarkan rumus tersebut, maka dapat diperoleh informasi bahwa jika IRR > tk, maka proyek yang hendak dilakukan bisa segera dilaksanakan. Namun, jika IRR < tk, maka proyek tidak layak untuk dijalankan saat itu juga. 

5. Net Benefit Cost Rasio

Kriteria investasi yang terakhir adalah net benefit cost ratio. Ini adalah perbandingan antara jumlah NPV positif dengan jumlah NPV negatif. Net B/C ini akan menunjukkan gambaran berapa kali lipat manfaat yang dapat diperoleh dari biaya yang sudah dikeluarkan sebelumnya.

Sama halnya seperti kriteria lainnya, maka net benefit cost ratio juga dapat dihitung menggunakan rumus tertentu. Rumus yang dipakai juga terbilang sederhana dan sangat mudah untuk diingat dengan baik seperti berikut.

Net B/C = NPV(+)NPV(-)

Dengan rumus tersebut, maka didapatkan kesimpulan bahwa jika net B/C > 1, maka proyek dapat segera dilaksanakan dengan baik. Namun sebaliknya, apabila net B/C < 1, maka proyek tersebut sangat tidak layak untuk dilaksanakan.

Sebelum melakukan investasi, memang sangat penting belajar investasi salah satunya dengan mengetahui tentang seluk beluk kriteria investasi. Kemudian, jika ingin tahu lebih banyak tentang investasi maka bisa mengunjungi pipohargiyanto.com.

Share artikel ini apabila bermanfaat

Ingin dapat update terbaru dari saya? Masukan email Anda, saya akan update informasi terbaru ke email Anda secara berkala

Dapatkan Buku Properti Ko. Mo. Do.!

Anda bisa dapatkan di: