Cara Mengatur Keuangan yang Terencana dengan Baik dan Optimal

Keuangan adalah penunjang utama kehidupan, sehingga ketika keuangan menyusut taraf hidup juga akan menurun. Untuk mengatasinya, tidak perlu mengganti pekerjaan dengan gaji yang lebih besar. Cukup perbaiki cara mengatur keuangan sehingga kebutuhan di masa depan terproteksi dengan baik.

Pentingnya Mengatur Keuangan

Banyak yang mengira bahwa kondisi keuangan yang aman hanya dimiliki oleh para bangsawan yang pendapatannya besar. Padahal, uang sebanyak apapun tidak akan bisa menjamin kesuksesan seseorang apabila tidak mampu mengelolanya dengan baik.

Sebaliknya, orang yang memiliki pendapatan rendah justru bisa menjadi sukses dan mempunyai banyak aset kalau bisa mengelola keuangannya dengan cara yang benar. Dari fenomena ini, dapat diketahui beberapa alasan pentingnya mengatur keuangan, yaitu :

  • Memberikan proteksi keuangan yang baik di masa mendatang.
  • Membantu mengantisipasi kemiskinan mendadak akibat kondisi yang tidak diinginkan.
  • Membantu meningkatkan tabungan. 
  • Menjaga kestabilan keuangan meski terjadi pengeluaran mendadak.
  • Menghindari hutang. 

Baca Juga : Pentingnya Memahami Konsep Manajemen Keuangan

Cara Mengatur Keuangan yang Baik

Mengelola keuangan adalah keniscayaan yang pasti akan dilakukan semua orang ketika sudah bisa memiliki penghasilan sendiri. Sayangnya, tidak semua bisa mengaturnya dengan baik sehingga selalu merasa kekurangan di akhir bulan. 

Sebagai solusinya, berikut beberapa tips mengatur keuangan yang baik dan aman untuk masa depan.

1. Mengidentifikasi Pengeluaran Tetap dan Pemasukan Tetap dalam Sebulan

Langkah pertama sebagai permulaan yang baik dalam mengelola keuangan adalah dengan mengidentifikasi pengeluaran dan pemasukan tetap setiap bulannya. Untuk mengetahuinya bisa dengan mengamati pengeluaran selama sebulan sebelumnya.

Baca Juga  Cara Menghitung KPR, Lengkap dengan Rumus dan Simulasi Perhitungannya

Demikian juga dengan pemasukan. Pastikan untuk mengetahui pemasukan yang sifatnya tetap saja. Apabila memiliki pemasukan yang tidak tetap, bisa diambil jumlah rata-ratanya saja.

2. Mencatat Keuangan dalam Pembukuan Sederhana

Setelah ditemukan pendapatan dan pemasukan rata-rata, barulah mencatatnya dalam pembukuan sederhana. Kalau tidak memiliki banyak waktu, bisa mencatat di note yang ada pada android dengan sistematis dan teratur.

Tulis juga jumlah total pemasukan yang dimiliki dan pastikan ada sisa dari hasil pemasukan yang telah dikurangi pengeluaran. Jangan terlalu pas atau bahkan kurang. Kalau pengeluaran lebih besar dari pemasukan, kurangi lagi pengeluaran yang dianggap kurang penting.

3. Membagi Keuangan Menjadi 3 Kategori

Secara garis besar, keuangan yang dimiliki seseorang akan dikeluarkan untuk 3 kategori, yakni untuk kebutuhan pokok, untuk tabungan, dan untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan. Adapun perbandingan yang bisa digunakan adalah 60 : 30 :10.

60 % pendapatan yang dimiliki digunakan untuk memenuhi kebutuhan. 30 % berikutnya untuk ditabung atau investasi, dan sisanya 10 % untuk disumbangkan kepada orang lain. 

4. Memisahkan Tempat Meletakkan Uang Sesuai Kategori

Sebagian besar uang yang dimiliki cepat habis karena semua dibawa dalam satu dompet yang digunakan untuk belanja, demikian halnya dengan kartu kredit. Inilah yang membuat jatah uang untuk hal pokok sering tidak sengaja dipakai untuk keinginan pribadi. 

Pisahkan tempat-tempat meletakkan uang kebutuhan pokok, uang untuk jajan, serta tabungan. Bisa dengan memiliki 3 dompet atau meletakkannya terpisah dalam satu dompet. 

Baca Juga : Kunci Mengelola Keuangan Keluarga agar Kondisi Keuangan Sehat

5. Membedakan Kebutuhan dengan Keinginan

Cara mengatur keuangan selanjutnya adalah dengan membedakan antara kebutuhan dengan keinginan pribadi yang tidak terlalu penting.

Sebagian besar keuangan mudah habis setelah gajian karena langsung digunakan untuk membeli hal yang diinginkan dengan anggapan itu sebuah kebutuhan. Padahal antara keduanya tentu jauh berbeda sehingga harus dipisahkan. 

Baca Juga  Membangun Passive Income Dari Nol, Mulai Dari Mana?

6. Menabung di Awal Gajian

Biasakan untuk menabung justru di awal gajian, sehingga jumlah tabungan tetap bertambah setiap bulannya. Caranya adalah dengan mengambil sisa pemasukan yang sudah dikurangi pengeluaran rata-rata per bulan. 

Apabila ditemukan sisa 1 juta, bisa langsung ditabung saat pertama kali menerima gaji. Jadi tidak perlu menunggu ada sisa uang lebih untuk ditabung.

7. Menyisihkan Untuk Orang Lain yang Membutuhkan

Jangan remehkan kekuatan uang yang disedekahkan kepada orang lain. Semua agama pasti mengajarkan sedekah kepada penganutnya. Kalau dari sisi kepercayaan, uang yang diberikan kepada orang lain justru akan dibalas berlipat ganda.

Tapi dari segi ilmiah, terbiasa memberikan kepada orang yang membutuhkan akan meningkatkan rasa simpati yang lebih besar sehingga bisa lebih menghargai berapapun jumlah harta yang dimiliki.

8. Menyisihkan Dana untuk Pengeluaran Tidak Terduga

Jangan remehkan pengeluaran tidak terduga. Meski pengeluaran ini tidak pasti ada setiap bulannya, tapi biasakan untuk menyisihkannya khusus untuk kondisi ini. Dengan begitu, ketika ada hal tidak terduga yang membutuhkan biaya lebih, kondisi keuangan tetap stabil.

Kebiasaan ini juga bisa membebaskan seseorang dari hutang, karena sebagian besar orang terpaksa meminjam uang akibat adanya pengeluaran tidak terduga yang totalnya belum pernah diprediksi sebelumnya.

9. Ubah Tabungan Menjadi Passive Income dan Investasi

Saat ini zaman sudah canggih, dimana uang yang diam bisa dikelola agar lebih produktif tanpa harus bekerja keras. Caranya dengan menjadikan tabungan tersebut untuk berinvestasi atau menjadikannya modal awal agar mendapat passive income. 

Tentu saja pemula tidak boleh sembarang melakukan investasi agar tidak mudah tertipu. Pastikan untuk mempelajari cara investasi yang tepat pada sumber yang terpercaya. Misalnya dengan belajar investasi di pipohargiyanto.com.

Baca Juga : Cara Mudah Mendapatkan Passive Income Bagi Pemula

Subscribe Sekarang

Dapatkan beragam artikel tutorial, insight, tips menarik seputar bisnis dan investasi langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!

 

Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Mengatur Keuangan

Banyak sekali kesalahan-kesalahan yang masih sering dilakukan seseorang dalam mengelola keuangan yang dimiliki. Inilah salah satu penghambat yang merusak stabilitas keuangan antara pendapatan dan pengeluaran. Kesalahan-kesalahan yang harus dihindari tersebut di antaranya :

Baca Juga  KPR BCA : Biaya, Syarat dan Cara Pengajuannya (Lengkap!)

1. Mendahulukan Keinginan Saat Gajian

Kesalahan ini paling sering dilakukan oleh mereka yang masih lajang dan memiliki banyak keinginan. Kesalahan ini harus segera dihindari sejak dini karena bisa menjadi kebiasaan yang merugikan. Untuk mengatasinya, pastikan untuk tetap mendahulukan kebutuhan pokok saat pertama kali menerima gaji.

2. Menabung dari Uang Sisa

Sebagian besar masyarakat Indonesia salah persepsi terhadap tabungan. Mereka menganggap tabungan adalah uang sisa dari hasil belanja kebutuhan. Akibatnya aktivitas menabung dilakukan di akhir dan nilainya sangat kecil.

Kesalahan ini harus segera diperbaiki dengan senantiasa menabung justru di awal gajian. Jadi tidak ada istilah kehabisan atau tidak ada uang sisa untuk menabung.

3. Enggan Bersedekah

Sekilas bersedekah memang mengeluarkan uang dan mengurangi jumlah pemasukan. Padahal, dampak psikis dan sosial yang dihasilkan dari bersedekah justru mampu memancing datangnya pemasukan yang lebih besar.

4. Meremehkan Uang Receh

Terlalu sering memegang uang kertas dengan nominal yang besar membuat sebagian orang meremehkan uang receh. Bahkan uang koin yang ada dibiarkan berserakan hingga hilang begitu saja. Daripada membiarkannya tidak berguna, lebih baik menyimpan uang koin itu sebagai tabungan.

5. Enggan Berinvestasi Karena Takut Modal Mahal

Keengganan berinvestasi seringkali terjadi pada masyarakat menengah ke bawah yang mengira modal untuk investasi ini cukup besar. Padahal nominal investasi bisa disesuaikan dengan modal yang dimiliki. Bisa dengan investasi tanah, properti, rumah sewa, hingga saham. 

Anggapan bahwa investasi itu membutuhkan modal besar hanya dimiliki oleh orang-orang awam yang belum memahami makna sesungguhnya dari investasi itu sendiri.  

Mengatur keuangan bisa dikatakan sebagai kunci kesuksesan seseorang di masa yang akan datang. Oleh karenanya, keuangan harus selalu diatur dengan baik berapapun penghasilan rata-rata yang dimiliki setiap bulannya.

Share artikel ini apabila bermanfaat

Ingin dapat update terbaru dari saya? Masukan email Anda, saya akan update informasi terbaru ke email Anda secara berkala

Dapatkan Buku Properti Ko. Mo. Do.!

Anda bisa dapatkan di: